Pemkab OKI Diminta Evaluasi Safari Ramadhan agar Lebih Efektif

banner 468x60

 

OKI, obornusantara.com– Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) diminta untuk lebih bijak dalam menyelenggarakan Safari Ramadhan agar tidak sekadar menjadi agenda seremoni yang berpotensi membebani anggaran daerah. Evaluasi diperlukan agar kegiatan ini lebih berdampak bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi keuangan daerah yang terbatas.

 

Hal itu disampaikan oleh Salim Kosim, perwakilan Prisma Sumsel, yang menyoroti kemungkinan pemborosan anggaran dalam pelaksanaan Safari Ramadhan. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut seharusnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya menjadi acara seremonial bagi pejabat daerah.

 

“Pemerintah harus memastikan bahwa Safari Ramadhan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat, bukan sekadar seremoni yang menghabiskan anggaran. Jika hanya sebatas kunjungan dan jamuan, lebih baik anggarannya dialokasikan untuk program yang lebih produktif,” ujar Salim Kosim kepada wartawan, Kamis (6/3).

 

Menurutnya, jika tujuan utama kegiatan ini adalah menyapa masyarakat, ada alternatif yang lebih efisien tanpa harus membebani anggaran daerah maupun pemerintah desa dan kecamatan.

 

“Daripada pejabat keliling dan membebani daerah, lebih baik masyarakat dari berbagai desa diundang berbuka puasa bersama di Pendopoan Rumah Dinas Bupati. Pemkab bisa menyediakan transportasi bagi warga desa yang diundang, sehingga lebih hemat dan tidak memberatkan kepala desa atau camat,” usulnya.

 

Selain itu, Salim juga menyarankan agar di sekitar Pendopoan Rumah Dinas Bupati diadakan pasar takjil yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

 

Ia mengungkapkan adanya kabar bahwa kehadiran Bupati dan pejabat daerah dalam Safari Ramadhan justru menjadi beban bagi kepala desa dan camat.

 

“Ada informasi yang menyebutkan bahwa kepala desa dan camat harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjamu pejabat daerah. Hal ini perlu dievaluasi agar Safari Ramadhan tetap menjadi kegiatan yang bernilai ibadah tanpa memberatkan aparatur di tingkat bawah,” tegasnya.

 

Salim juga menyoroti kondisi keuangan daerah saat ini, termasuk keterlambatan pembayaran gaji perangkat desa dan tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP).

 

“Kita tahu kondisi keuangan daerah sedang sulit. Gaji perangkat desa belum turun, TPP juga belum cair. Jangan sampai kepala desa atau camat harus meminjam uang demi menyukseskan agenda seremonial,” tandasnya.

 

Pemkab OKI Tegaskan Safari Ramadhan untuk Menyerap Aspirasi

 

Menanggapi kritik tersebut, Bupati OKI H. Muchendi menegaskan bahwa Safari Ramadhan bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

 

“Safari Ramadhan ini bukan hanya sekedar silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga sebagai forum untuk mendengarkan langsung keluhan warga. Kami ingin memastikan bahwa kebijakan pemerintah daerah sejalan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Muchendi, dikutip dari laman Dinas Kominfo Pemkab OKI.

 

Dalam kegiatan Safari Ramadhan tahun ini, Pemkab OKI juga menyalurkan bantuan kepada 150 penerima, terdiri dari 50 anak yatim-piatu, 50 fakir miskin, dan 50 lansia. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai serta paket sembako yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) OKI dan Bank Sumsel Babel Cabang Kayuagung.

 

“Meskipun jumlahnya terbatas, semoga bantuan ini dapat menambah keberkahan dan manfaat bagi penerima,” ujar Muchendi.

Safari Ramadhan Pemkab OKI tahun ini direncanakan digelar di delapan titik di berbagai kecamatan. Selain silaturahmi dan penyerapan aspirasi, pemerintah daerah juga menyediakan layanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat melalui program CKG Presiden Prabowo.

(Arjuna)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *