Camat Pengandonan Ikuti Rapat Rembuk Stunting

Rembuk Stunting di Desa Tanjung Pura
Rembuk Stunting di Desa Tanjung Pura

BATURAJA, oborsumatra.com – Desa Tanjung Pura Kecamatan Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting, Kamis (01/09/2022).

Adapun kegiatan utama dalam Rembuk Stunting di Desa, meliputi pembahasan usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang disusun dalam diskusi kelompok yang ter arah dan pembahasan penyepakatan prioritas usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita bayi di bawah 5 tahun akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kepala Desa Tanjung Pura Asmawi berharap rembuk stunting ini dapat bermanfaat dan mampu mengatasi kasus stunting.

Sementara,itu Camat Pengandonan Oktaria Rosalina SIP MSi menyampaikan Rembuk stunting ini merupakan salah satu rangkaian permusyawarahan desa untuk penyusunan rencana kerja (RKP) desa untuk tahun berikutnya.

“Ini menjadj amanat pemerintah pusat dan kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan pengunaan dana tahun kedepannya untuk pencegahan dan penanganan stunting di bidang gizi,posyandu,ketahanan pangan,pendidikan usia dini dan sebagainya,” kata dia.

Menurut dia, Rembuk Stunting ini merupakan sebuah kewajiban. “Mengingat di tahun sebelumnya di Desa Tanjung Pura ini, ada anak balita yang masuk kategori Stunting, supaya kedepannya tidak ada lagi yang seperti ini, dan ini menjadi PR bagi kita, dalam Rapat Rembukan seperti ini sangatlah penting,” tutur Oktaria.

Sementara itu Kepala UPTD Kecamatan Pengandonan Putri Yanti SKM mengimbau agar para ibu segera memeriksakan anak-anak mereka ke puskesmas.

“Kepada bidan desa, upayakan memeriksa dan segeralah melaporkan hasilnya,” tambah dia.

Ia juga mengimbau agar para orang tua juga memerhatikan asupan gizi bagi anak-anak, terutama pagi para ibu yang sedang hamil.

“Ini sangat penting bagi kesehatan janin, hindari mengonsumsi makanan dari bahan pengawet. Intinya bagaimana kita bisa mencegah agar kiranya dapat mengatasi Stunting di Lingkungan kita sendiri,” kata dia.

Dari pantauan, kegiatan Rembuk Stunting itu dihadiri para kader pembangunan Manusia(KPM), Kepala UPTD, Puskesmas Tanjung pura, tenaga ahli, aparatur desa, BPD, PD, kader posyandu, Guru Paud, PKK, serta bidan desa. (Hendri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *