Pelatihan Tumbuh Kembang Anak Terbanyak di Indonesia
PALEMBANG, oborsumatra.com – Provinsi Sumatera Selatan berhasil pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam pelatihan skrining tumbuh kembang melibatan 1.000 guru PAUD dalam Kota Palembang. Pecahnya rekor MURI tersebut digelar dalam rangka rangkaian memeriahkan Dies Natalis Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Ke-61 yang dilaksanan di Dining Hall Jakabaring Sport Center (JSC) Palembang, Rabu (14/9) siang.
Selain guru PAUD pelatihan ini juga melibatkan kelompok bermain, taman kanak-kanak, dan satuan paud sejenis yang berasal dari 817 Sekolah PAUD. Pelatihan Skrining juga melibatkan 50 Fasilitator yang sebagian besar merupakan dokter spesialis anak yang tergabung dalam IDAI Cabang Sumatera Selatan, staf Bag/KSM Anak FK UNSRI/RSMH, juga dokter spesialis lainnya serta para staf FK Unsri baik yang tinggal di kota Palembang maupun dari luar kota Palembang.
Dalam arahannya Gubernur Herman Deru mengatakan, inisiasi Fakultas Kedokteran Unsri sangat luar biasa karena mempersiapkan generasi emas dalam menyongsong bonus demografi, dengan cara mendeteksi dini tentang tumbuh kembang anak.
“Hasil diagnosanya yang didapat oleh para ibu-ibu ini, tentu tenaga medis atau dokter juga mengambil langkah, jika terjadi masalah terhadap tumbuh kembang anak, misalnya lingkar kepala tinggi, badan berat badan dan macam-macam penilaian lain termasuk kecerdasan,” ungkapnya
Herman Deru menerangkan, pelayanan kesehatan termasuk layanan pokok di dalam penyelenggaraan pemerintahan, setelah bidang layanan pendidikan. Oleh sebab itu, ada empat tahapannya antara lain promotif, preventif kuratif dan rehabilitatif.
“Jadi peran ibu- ibu sekalian, bukan sekedar mendeteksi tumbuh kembang anak, tapi menata masa depan. Bangsa Indonesia butuh generasi muda yang lebih handal daripada yang ada sekarang, jika kita tidak deteksi awal maka, kita tentu akan salah menerapkan pola pendidikan dan asuhnya,” terangnya.
Diakui Herman Deru, Training of Trainer ini juga sebagai wujud kepedulian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, sebagai salah satu gerbang utama dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang anak terkhusus permasalahan stunting.
“Maka ibu-ibu akan dibekali oleh para dokter-dokter hebat ini. Terima kasih kepada para dokter mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah dan ini memang tidak salah sasaran, sebab ibu-ibu ini memang Madrasah pertama bagi anak-anaknya,” tandasnya.
Sementara Dr.dr. Yudianita Kesuma, Sp. A (K) , M.Kes selaku ketua pelaksana dalam laporannya menegaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian dies natalis FK Unsri yang ke-61 sekaligus wujud dari pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dimana pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dapat diselenggarakan sekaligus pada acara skrining tumbuh kembang pada 1.000 guru PAUD kota Palembang.
“Bahkan kegiatan ini dapat memecahkan rekor MURI sebagai pelatihan skrining tumbuh kembang pada guru PAUD terbanyak di Indonesia,” tuturnya.
Skrining Tumbuh Kembang sangatlah penting karena akan menentukan kualitas generasi penerus bangsa nantinya, dengan demikian sesuai dengan Permenkes No 66 tahun 2014 dinyatakan bahwa pemantauan tumbuh kembang, dan gangguan tumbuh kembang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan di taman kanak-kanak, yang artinya diselenggarakan oleh guru taman kanak- kanak bekerjasama dengan orangtua anak didik dan tenaga kesehatan.
“Selain pelatihan skrining tumbuh kembang, acara ini juga diikuti oleh enam pelatihan lainnya, yaitu Pelatihan deteksi dini tumbuh kembang termasuk stunting dengan aplikasi Primaku, Pelatihan penanganan tersedak pada anak, Aspek psikologi perkembangan anak, Skrining kesehatan gigi dan mulut pada anak, Stimulasi perkembangan anak, dan 6. Baksos pemeriksaan/konsultasi kesehatan bagi guru PAUD,” tandasnya. (Hendra)