PALEMBANG | Penyelenggaraan Festival Rempah Tahun 2021 yang digagas TP PKK Sumsel untuk kedua kalinya, Sabtu (4/12) di Museum Tekstil berlangsung sukses. Agenda inipun diharapkan tidak hanya digelar setahun sekali agar kekayaan rempah Sumsel semakin dikenal dan dapat menjadi penyangga ekonomi warga Sumsel di tengah pandemi.
Harapan tersebut diungkapkan Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat meresmikan Festival Rempah Tahun 2021.
“Terimakasih kepada TP PKK yang sudah punya inisiatif brilian. Ketika orang melupakan tanaman rempah tapi PKK justru membangkitkan kembali ingatan kita bahwa potensi rempah di Sumsel sangat kaya,” jelas Herman Deru.
Melalui kegiatan festival ini Herman Deru berharap masyarakat juga petani bisa semakin semangat menanam rempah.
Hal itu lanjut Herman Deru erat kaitannya dengan program Sumsel Mandiri Pangan sehingga agenda seperti ini harus dilakukan berkesinambungan untuk menjadi penyemangat bagi warga Sumsel.
“Kalau bisa jangan setahun sekali. Belanda dulu menjajah kita sampai ratusan tahun karena tertarik dengan rempah-rempah kita dan memang telah diakui dunia. Ini tidak boleh kita lupakan,” ucapnya.
Menurut Herman Deru langkah TP PKK menggelar festival ini sangat tepat dan harus disupport semua pihak. Kedepan Iapun meminta TP PKK dan instansi terkait menginvetarisiar jenis rempah apa yang masih tumbuh, dimana tumbuhnya dan masih ada berapa banyak.
“Menanam rempah ini harus digalakkan kembali, agar masyarakat tidak hanya fokus menanam tanaman semusim saja. Karena disaat pandemi seperti ini produk UMKM berbasis rempah semakin dibutuhkan ,” imbuhnya.
Selain itu TP PKK menurutnya juga harus dapat memetakan rempah-rempah mana saja yang berpotensi dikembangkan lagi berdasarkan riset yang dilakukan.
Dengan harapan di tengah pandemi ini, UMKM di sektor pertanian dalam arti luas meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan perikanan dapat menjadi bl penyangga perekonomian karena relatif stabil dan produknya merupakan barang yang dikonsumsi masyarakat setiap hari dan menjadi kebutuhan primer.
Ditengah pandemi covid-19, komoditi yang tetap unggul dan yang tetap diperlukan oleh masyarakat adalah pangan termasuk rempah – rempah, sehingga momentum ini merupakan peluang bagi UMKM termasuk bidang pertanian untuk eksis di dunia usaha dengan memanfaatkan digitalisasi.
UMKM di sektor pertanian merupakan bagian integral dari perekonomian nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang penting dan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional yang kokoh karena bisa dimulai dari usaha keluarga.
Demikian halnya dengan Festival Jajanan Bingen yang digelar Indonesia Council Of Small Business berbarengan dengan Festival rempah, diharapkannya dapat lebih mengenalkan kekayaan kuliner kepasa generasi muda. Sekaligus sebagai upaya membangkitkan kegiatan ekonomi di kalangan pelaku usaha jajanan bingen.
“Akan lebih bagus jika 17 kab/kota ikut festival ini. Sehingga kuliner-kuliner tempo dulu dikenali generasi muda kita,” papar Herman Deru.
Sementara itu Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru mengungkapkan, festival ini kali kedua mereka gelar di Sumsel. Iapun sengaja memilih gedung cagar budaya agar mengenalkan generasi muda dengan cagar budaya yang ada.
Berbeda dari tahun sebelumnya, pada festival rempah kali ini Feby lebih menitikberatkkan pengolahan rempah pada bentuk makanan camilan.
“Jadi kita bina PKK 17 kab/kota agar rempah-rempah ini tidak menjadi bumbu saja tapi bisa jadi camilan atau kuliner lain yang enak,” jelas Feby.
Seperti buah pala yang bisa diolah menjadi manisan yang enak untuk dijadikan camilan sehari-hari.
Menurut Feby pihaknya juga akan terus menggali potensi berbagai rempah-rempah yang ada di kab/kota di Sumsel.
“Termasuk pembinaan juga agar mereka bisa membuat packing yang lebih menarik” papar Feby.
Iapun berharap Festival ini tidak berhenti saat penyelenggaraan saja namun benar-benar dijalankan PKK di kab/kot agar dapat membantu masyarakat dan UMKM sampai ke desa-desa.
“Jadi kalau ada orang cari oleh-oleh tidak perlu repot lagi karena sudah ada di kab/kota masing-masing,” jelasnya.
Festival ini kata Feby akan digelar selama dua hari mulai 4-5 Desember. Memghadirkan ragam aneka olahan rempah dafi 17 kab/kotandi Sumsel.
Selain dimeriahkan dengan festival jajanan bingen, kegiatan itu juga dikuti oleh sejumlah organisasi wanita di Sumsel serta diisi dengan talkshow edukatif bersama Bank BI dan ICSB Sumsel.
“Kami akan berupaya terus menggali potensi rempah agar lebih dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat. Juga untuk memperbanyak khasanah kuliner dan menambah kesehatan masyarakat. Serta membantu UMKM berbasis rempah yang terdampak pandemi Covid,” papar Feby Deru.
Selain membuka Festival Rempah, Festival Jajanan Bingen, dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel juga berkesempatan membagikan penghargaan kepada para pemenang lomba 10 Program PKK, serta melaunching Warung Pehkaka. Adapun peresmian Festival Rempah itu ditandai dengan meluncurkan rempah-rempah di atas kuningan.
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Ketua TP PKK Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya, Ketua Ikatri Sumsel Ayu Nursuri SE.MM, Ketua Persit PD II Sriwijaya, Sinta Chandra Agus Suhardi, Ketua ICSB Sumsel Hj Samantha Tivanny HD, B.Bus .MIB, Direktur BSB Achmad Syamsudin, Deputi Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumsel I Gede Arnawa serta pimpinan Grab Gusti Sartono.dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.******