Maggot, Solusi Pakan Ikan Ekonomis dari Kilang Pertamina Plaju

Maggot, Solusi Pakan Ikan Ekonomis dari Kilang Pertamina Plaju
Maggot, Solusi Pakan Ikan Ekonomis dari Kilang Pertamina Plaju
banner 468x60

Banyuasin, OborNusantara.com – Biaya pakan yang melambung tinggi dan ancaman kematian ikan menjadi momok bagi para pembudidaya ikan, terutama patin. Di tengah tantangan ini, PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju hadir memberikan solusi inovatif melalui pelatihan budidaya maggot sebagai alternatif pakan ikan.

Arfan Abrar, seorang dosen peternakan dari Universitas Sriwijaya, menjelaskan bahwa maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) adalah sumber protein tinggi yang dapat menekan penggunaan pelet pabrikan hingga 30%. Artinya, para pembudidaya bisa menghemat biaya pakan secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas nutrisi bagi ikan mereka.

Kelompok budidaya ikan (Pokdakan) Barokah & Tunas Makmur di Desa Sungai Gerong, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi peserta pertama yang merasakan manfaat pelatihan ini. Mereka adalah binaan dari Program CSR/TJSL Belida Musi Lestari, sebuah inisiatif dari Kilang Pertamina Plaju untuk mendukung keberlanjutan budidaya ikan di wilayah tersebut.

Selama pelatihan, Arfan Abrar membekali peserta dengan pengetahuan mendalam tentang budidaya maggot, mulai dari cara beternak hingga pengolahannya menjadi pelet ikan. Tak hanya itu, peserta juga diajarkan cara menghitung efisiensi anggaran agar dapat mengelola biaya produksi dengan lebih bijak.

Saat ini, Pokdakan Tunas Makmur sedang menunggu hasil uji laboratorium untuk pelet berbahan dasar maggot yang mereka produksi. “Jika kadar protein mencapai 30% atau lebih, pelet ini akan sangat cocok digunakan untuk ikan patin dan lele, menawarkan alternatif pakan yang lebih ekonomis dan tetap berkualitas tinggi,” ujar Arfan.

Untuk membuktikan efektivitas pelet maggot, dilakukan uji coba lapangan dengan membandingkan pertumbuhan ikan yang diberi pakan pelet pabrikan dan pelet maggot. “Hasil pertumbuhan ikan dari kedua kelompok ini akan ditimbang dalam satu minggu ke depan untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan dalam pertumbuhan dan berat ikan,” jelas Arfan.

Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta Pokdakan Tunas Makmur. Yudi, salah satu peserta, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama tentang metode pembuatan pelet menggunakan pasta maggot. Sementara itu, Eric, pembudidaya lainnya, merasa pelatihan ini tidak hanya memberikan solusi hemat biaya, tetapi juga membuka wawasan tentang cara memelihara dan melestarikan maggot, serta variasi pelet yang sesuai untuk berbagai tahap pertumbuhan ikan.

Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Ahmad Adi Suhendra, berharap pelatihan ini dapat diadopsi oleh lebih banyak kelompok pembudidaya ikan. “Dengan demikian, secara jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pembudidaya ikan lokal, sekaligus mendukung budidaya yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya.

Pelatihan budidaya maggot sebagai pakan alternatif ikan yang diselenggarakan oleh Kilang Pertamina Plaju menjadi angin segar bagi para pembudidaya ikan di Banyuasin. Inovasi ini diharapkan dapat membantu mereka mengatasi masalah tingginya biaya pakan dan meningkatkan efisiensi produksi, sehingga budidaya ikan menjadi lebih berkelanjutan dan menguntungkan. ***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *