Ogan Komering Ilir, OborNusantara.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Suka Mukti, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, tak hanya menjadi ajang silaturahmi dan siraman rohani, melainkan juga panggung refleksi tentang kepemimpinan ideal. H.M. Dja’far Shodiq, tokoh masyarakat setempat yang juga calon Bupati OKI, mencuri perhatian dengan pandangannya yang bernas.
Dalam sambutannya, Shodiq mengajak jamaah untuk senantiasa menjaga ukhuwah islamiyah, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Baginya, Maulid Nabi adalah momen penting untuk mengingat kembali nilai-nilai luhur yang diajarkan Rasulullah, terutama dalam konteks memperbaiki hubungan antar sesama dan memperdalam keimanan.
Namun, yang menarik, Shodiq tak berhenti pada aspek spiritual semata. Ia juga menyoroti pentingnya peran seorang pemimpin yang amanah dan berintegritas. “Seorang pemimpin yang selalu mendengarkan nasihat ulama dan dekat dengan masyarakat akan menjalankan kepemimpinannya dengan amanah. Mereka tidak hanya memimpin dengan kepala, tetapi juga dengan hati,” tegasnya.
Shodiq menggambarkan sebuah kolaborasi ideal antara pemimpin dan ulama. Kedekatan ini, menurutnya, akan menciptakan sinergi positif, di mana pemimpin dapat menjalankan tugasnya dengan berlandaskan nilai-nilai moral dan agama. Ulama, sebagai penjaga moral masyarakat, memiliki peran krusial dalam memberikan masukan dan nasihat kepada pemimpin.
Tak hanya berpidato, Shodiq juga menggelar kuis interaktif dadakan untuk anak-anak dan santri yang hadir. Pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan Nabi Muhammad SAW berhasil dijawab dengan baik oleh beberapa anak yang beruntung naik ke panggung.
Kuis ini menjadi bukti nyata upaya Shodiq dalam mengedukasi generasi muda tentang sejarah Islam. Ia ingin menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini, agar kelak mereka menjadi pemimpin yang berakhlak mulia.
Ketua DPRD Kabupaten OKI, Farid Hadi Sasongko, turut memberikan sambutan yang tak kalah bermakna. Ia mengajak jamaah untuk menjaga keseimbangan antara kekuatan spiritual dengan rasa nasionalisme yang tinggi.
Farid mengingatkan bahwa sebagai warga negara Indonesia, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai-nilai Pancasila, menurutnya, sejalan dengan ajaran agama yang mengutamakan keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.
Puncak acara diisi oleh penceramah utama, K.H. Akhir Wiwit Sudiono, S.Ag, MM. Ia menegaskan pentingnya sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat dan ulama. Pemimpin yang baik, menurutnya, adalah pemimpin yang mampu mendengar suara rakyat serta menjalin hubungan yang baik dengan ulama sebagai sumber pencerahan spiritual.
“Seorang pemimpin yang dekat dengan ulama dan masyarakat akan lebih mudah memahami kebutuhan rakyatnya. Kepemimpinan yang efektif selalu berakar pada kemauan untuk mendengar dan melayani, bukan hanya memerintah,” ujarnya.
Peringatan Maulid Nabi di Suka Mukti menjadi lebih dari sekadar acara keagamaan. Ia menjadi ajang refleksi tentang kepemimpinan ideal, yang tak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan spiritual dan moral masyarakat. H.M. Dja’far Shodiq, Farid Hadi Sasongko, dan K.H. Akhir Wiwit Sudiono, masing-masing memberikan pandangan mereka tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap dan bertindak.
Dalam konteks Pilkada OKI yang akan datang, pesan-pesan ini menjadi sangat relevan. Masyarakat tentu mendambakan pemimpin yang amanah, berintegritas, dekat dengan rakyat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Semoga peringatan Maulid Nabi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan kepemimpinan yang ideal di OKI. ***