Palembang, OBORNUSANTARA – Menjelang Pilgub Sumsel 2024, konstelasi politik semakin menarik perhatian publik. Pasangan Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati, yang dikenal dengan sebutan MataHati, kini mendapatkan tambahan kekuatan setelah Partai Amanat Nasional (PAN) mengalihkan dukungannya kepada mereka. Dukungan ini datang setelah pasangan Heri Amalindo-Popo Ali (Hapal) resmi mundur dari kontestasi.
PAN, melalui Sekretaris DPW Sumsel Joncik Muhammad, secara tegas menyatakan dukungannya kepada pasangan MataHati. “Kami percaya bahwa pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati memiliki visi yang sejalan dengan semangat PAN untuk membangun Sumatera Selatan yang lebih baik,” ujar Joncik Muhammad, Jumat (23/8/2024).
Dukungan PAN ini tertuang dalam Surat Keputusan DPP PAN Nomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/670/VIII/2024 yang ditandatangani oleh Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan, dan Sekretaris Jenderal Eddy Soeparno di Jakarta pada 20 Agustus 2024. Dengan dukungan ini, MataHati kini memiliki total 31 kursi di DPRD Sumsel, terdiri dari 12 kursi dari Golkar, 11 kursi dari Gerindra, 6 kursi dari PAN, dan 2 kursi dari PPP.
RA Anita Noeringhati menyatakan bahwa tambahan dukungan ini memperkuat semangat tim MataHati untuk terus maju dan meraih kemenangan. “Kami semakin yakin dengan dukungan ini, dan kami akan terus berjuang untuk membawa Sumsel ke arah yang lebih baik,” katanya.
Menjelang pendaftaran resmi pasangan calon pada akhir Agustus, pasangan MataHati terus melakukan komunikasi aktif dengan partai-partai lain. “Kami optimis bahwa dukungan akan terus bertambah. Komunikasi yang baik dengan berbagai partai merupakan kunci untuk memperkuat posisi kami dalam kontestasi ini,” ujar Mawardi Yahya.
Komunikasi intensif ini bertujuan untuk memperluas basis dukungan dan memastikan bahwa pasangan MataHati memiliki dukungan yang cukup untuk menghadapi tantangan dalam Pilgub Sumsel 2024. Strategi ini diharapkan akan membawa MataHati ke posisi yang lebih kuat dalam persaingan politik di Sumsel.
Selain dukungan dari partai politik, pasangan MataHati juga mendapat dukungan dari lebih dari 100 kelompok relawan di berbagai daerah di Sumsel. Relawan ini berperan penting dalam mendekatkan pasangan calon kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh kampanye formal.
Mawardi Yahya menyatakan bahwa dukungan relawan ini sangat berharga bagi tim MataHati. “Dukungan ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga soal semangat dan komitmen untuk berjuang bersama. Kami sangat menghargai kerja keras para relawan,” ungkapnya.
Relawan MataHati telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kampanye, serta memainkan peran kunci dalam edukasi politik masyarakat. Mereka diharapkan dapat terus menggalang dukungan hingga hari pemilihan, memperkuat basis suara pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati dalam Pilkada serentak 27 November 2024.
Dengan dukungan dari empat partai besar yang memiliki 31 kursi di DPRD Sumsel, pasangan MataHati memiliki modal politik yang kuat untuk bertarung dalam Pilgub Sumsel 2024. Dukungan ini memberikan kepercayaan diri yang lebih besar bagi pasangan calon, serta memperkuat posisi mereka dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Golkar, sebagai partai dengan jumlah kursi terbesar (12 kursi), dan Gerindra dengan 11 kursi, menjadi pilar utama koalisi ini. PAN, dengan 6 kursi, dan PPP dengan
2 kursi, melengkapi kekuatan politik yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam Pilgub Sumsel 2024.
Masing-masing partai membawa kekuatan basis massa yang solid, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan pada hari pemilihan nanti. Koalisi ini tidak hanya sekadar mengumpulkan jumlah kursi, tetapi juga membangun aliansi strategis yang dapat bekerja sama dalam mewujudkan visi Sumsel yang lebih maju.
Selain mengandalkan dukungan politik, pasangan MataHati juga mengedepankan pendekatan langsung kepada masyarakat. Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati sering kali turun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan menyampaikan program-program yang akan diusung jika terpilih nanti.
“Kami percaya bahwa mendengarkan langsung suara rakyat adalah kunci untuk memahami kebutuhan mereka. Itulah yang akan menjadi dasar bagi kami dalam menyusun kebijakan yang benar-benar bermanfaat bagi seluruh masyarakat Sumsel,” jelas Mawardi Yahya dalam salah satu pertemuan dengan masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir.
Pasangan MataHati juga menekankan pentingnya pembangunan yang merata di seluruh wilayah Sumsel. Mereka berkomitmen untuk fokus pada sektor-sektor yang selama ini kurang mendapatkan perhatian, seperti infrastruktur pedesaan, pendidikan, dan kesehatan.
Relawan MataHati telah memainkan peran penting dalam menggerakkan kampanye di tingkat akar rumput. Keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial, seperti pengadaan layanan kesehatan gratis, distribusi bantuan kepada masyarakat kurang mampu, serta berbagai kegiatan edukasi, telah memperkuat citra positif pasangan ini di mata masyarakat.
“Dukungan dari para relawan adalah kekuatan utama kami. Mereka bekerja tanpa pamrih, hanya dengan satu tujuan: membawa perubahan yang lebih baik bagi Sumsel. Ini adalah modal sosial yang tak ternilai bagi kami,” ujar RA Anita Noeringhati dengan penuh rasa terima kasih.
Kampanye berbasis relawan ini diharapkan dapat menjangkau seluruh pelosok Sumsel, terutama di wilayah yang sulit diakses oleh kampanye konvensional. Relawan MataHati juga menggunakan pendekatan teknologi dengan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kampanye dan menggalang dukungan lebih luas.
Dengan tambahan dukungan dari PAN, koalisi MataHati kini semakin solid dan siap menghadapi Pilgub Sumsel 2024. Dukungan politik dari empat partai besar, ditambah dengan dukungan luas dari relawan dan masyarakat, memberikan kepercayaan diri yang besar bagi pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati.
Pasangan ini berkomitmen untuk terus berjuang demi Sumatera Selatan yang lebih baik, dengan visi pembangunan yang merata dan berkeadilan. Dengan strategi yang matang dan dukungan yang solid, MataHati optimis dapat memenangkan hati rakyat Sumsel dan membawa provinsi ini menuju masa depan yang lebih cerah dalam Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang. ***
