Palembang, Oborsumatra.com
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebut pendidikan menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini diungkapkan dalam ‘Webinar Nasional Hari Lahir (Harlah) ke-94 Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dan Hari Santri Nasional 2023’ bertema Bangun Bangsa Jayakan Indonesia bertempat di Griya Agung Palembang, Sabtu (21/10/2023).
Fatoni memaparkan kondisi pendidikan di Sumsel akan tetap fokus pada upaya menghasilkan pelajar yang berkarakter dan berbudaya. Oleh karena itu dibutuhkan keterlibatan semua pihak dalam pengembangannya.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah, swasta, masyarakat dan lembaga-lembaganya. Termasuk pendidikan yang berbasis Pondok Pesantren (Ponpes),” kata Fatoni.
Menurutnya, pendidikan umum juga harus mampu membentuk karakter anak melalui materi pembelajaran pendidikan agama. Terlebih menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan anak.
“Para santri yang telah terbiasa dengan kehidupan asrama otomatis memiliki perilaku ibadah yang terjaga dan lebih mandiri. Ini tentu dapat mendukung persiapan untuk membentuk generasi unggul,” imbuhnya.
Fatoni menyebut untuk melahirkan generasi muda yang sukses di masa depan, setidaknya mereka harus memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, emosional dan sosial uang memadai.
“Kecerdasan ini akan terlihat pada moral, etika, tata krama, sopan santun serta mampu menempatkan diri di lingkungannya,” ucapnya.
Majunya dunia pendidikan, menurut Fatoni dibutuhkan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Program penganggaran dilaksanakan sesuai prioritas kerja masing-masing daerah. Dalam pendanaan anggaran harus disesuaikan kewenangannya masing-masing,” ujar Fatoni.
Turut mendampingi Pj Gubernur, Asisten I Kesra Setda Sumsel Edward Candra, Kadisdik Sumsel Sutoko dan Kesbangpol Sumsel M Alfajri Zabidi.(Ril/Erwanto)