JAKARTA, oborsumatra.com – Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan harapannya kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Senin (05/09/2022) agar negaranya jadi langganan pesawat NC212i buatan RI.
“Saya berharap agar rencana pembelian pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dapat direalisasikan,” kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama Marcos Jr di Istana Kepresidenan Bogor pada hari ini.
“Ke depan, saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina,” lanjutnya.
Filipina merupakan pelanggan pesawat NC212i yang diproduksi Indonesia. Sebagaimana dilansir situs resmi Kementerian Pertahanan RI, Indonesia sempat menyerahkan dua unit pesawat NC212i kepada Angkatan Udara Filipina (PAF) pada 2018.
Namun, penyerahan pesawat ini sempat mengalami keterlambatan akibat masalah di sistem autopilot. Kesepakatan pembelian NC212i antara RI dan Filipina sendiri dibuat pada 2014, dikutip dari Inquirer. Kesepakatan ini bernilai 850 juta peso atau setara Rp222 miliar.
Setelah memperoleh pesawat tersebut, mantan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana sempat menyampaikan negaranya mungkin bakal membeli NC212i di masa depan.
“Jika Angkatan Udara melihat pesawat ini sesuai dengan kebutuhkan kami, mereka bakal memesan lebih banyak pesawat ini,” tutur Lorenzana pada 2018.
Selain Filipina, seri pesawat NC212i juga sempat dibeli Thailand. Sebagaimana diberitakan Antara, PTDI mengekspor sebuah pesawat NC212i untuk Thailand pada Agustus 2022.
Sejauh ini, PTDI telah mengirimkan 466 pesawat dan helikopter untuk pembeli domestik dan asing. Dari angka tersebut, sebanyak 120 unit merupakan seri pesawat NC212.
NC212i sendiri merupakan seri terbaru dari pesawat NC212. Kantor media Filipina, PNA, melaporkan bahwa NC212i dapat digunakan untuk memproduksi hujan buatan patroli maritim, dan patroli pinggir pantai.
Pesawat ini juga dapat digunakan untuk memindahkan penumpang dan pasukan, memindahkan kargo, kontrol anti-penyelundupan, kontrol imigrasi, pencarian dan penyelamatan, penerjunan pasukan, pun evakuasi medis.