SEKAYU,OBOR SUMATERA- Sebanyak 15 peserta dari tim Rescue FPTI Sumsel terlihat sangat antusias melaksanakan Latihan Keahlian Vertical Rescue di Stabel Berkuda Sekayu, Selasa (28/1/2020).
Adapun peserta berasal dari utusan PMI Provinsi Sumatera Selatan 1 (satu) orang, utusan pengkot FPTI Sumatera Selatan 2 (dua) orang, utusan PMI Kabupaten Musi Banyuasin 3 (tiga) orang, utusan BPBD Kabupaten Musi Banyuasin 2 (dua) orang, utusan Pengkot FPTI Musi Banyuasin 1 (satu) orang, utusan Pengkot FPTI Kota Palembang 2 (dua) orang, utusan Pengkot FPTI Lubuk Linggau 1 (satu) orang, utusan Pengkot Lahat 1 (satu) orang, utusan Pengkot FPTI Pagaralam 1 (satu) orang, Utusan HSE TC Pertamina Sungai Gerong 1 (satu) orang.
Kegiatan latihan ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai dari tanggal 27-30 Januari 2020 tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas personel sehingga memiliki keterampilan yang mumpuni dan siap untuk melaksanakan tugas yang sebenarnya, serta membekali para relawan dari FPTI sehingga bisa membantu anggota BPBD Muba dalam melaksanakan tugas di lapangan.
Untuk memberikan hasil yang maksimal, pihak panitia mendatangkan langsung 2 orang narasumber dari vertical rescue LPTI Sumsel untuk melatih dan mengarahkan yaitu Aprizal dan Revilino Handoko.
“Latihan ini dilaksanakan selain untuk menciptakan tenaga ahli di bidang rescue terutama evakuasi di lokasi yang sulit terjangkau atau Vertical Rescue, kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk tim berkompetensi dan bertanggung jawab dalam misi penyelamatan,”ucap Aprizal.
Dirinya juga mengatakan bahwa materi dalam latihan tersebut meliputi mulai dari ascending/descending, ringing anchor, hauling system, lowering system, patient packaging, tention line, cross hauling, Team rescue scenario.
“Alhamdulillah, pelaksanaan acara pelatihan yang dilaksanakan pada hari ini dapat berjalan sukses dan lancar. Pelatihan ini dalam rangka pengembangan kader dalam hal penanggulangan bencana oleh masyarakat. Ekspektasi pelatihan dasar ini agar peserta mampu berperan aktif dan memahami prosedur dasar atau managemen bencana jika terjadi musibah di daerahnya. Semoga dengan adanya pelatihan ini, peserta relawan dapat menunjang tugas tugas sebenarnya dengan penuh disiplin,”terangnya.
Sementara, Wawan peserta asal kabupaten Muba berharap kegiatan tersebut terus dilaksanakan secara rutin sehingga apa yang mereka mereka laksanakan nanti dapat berjalan efektif.
“Kami berharap, latihan semacam ini rutin dilakukan. Hanya dengan latihan-latihan semacam inilah, kemampuan rescuer terus terasah. Selain itu, kami juga bisa berimprovisasi, menganalisa, atau mengembangkan teknik-teknik baru dengan peralatan-peralatan SAR yang baru maupun yang lama untuk mengefektifkan dan mengefisienkan operasi SAR,”pungkasnya(Eggy)