Palembang, Oborsumatra.com – Kabar pengeroyokan dan pemalakan di Benteng Kuto Besak (BKB) yang dialami wisatawan dari Lampung sampai ke Pj Walikota Palembang Ratu Dewa.
Ratu Dewa mengaku berang dengan aksi pemalakan dan pengeroyokan terhadap wisatawan yang datang ke Palembang.
“Saya berang tau kejadian ini,” kata Dewa, Sabtu (4/11/2023).
Dewa langsung menghubungi Kasat Pol PP dan Kadishub Kota Palembang untuk mengusut kejadian ini.
“Saya minta buat laporan lengkap. Saya tidak mau terulang lagi, ini sangat memalukan kita,” kata Dewa.
Dewa memberikan peringatan keras kepada kedua OPD tersebut dan segera ditertibkan oknum -oknum yang meresahkan di kawasan BKB.
Menurut Dewa bagaimana orang betah datang ke Palembang jika ada ulah orang-orang yang membuat resah pendatang.
“Saya sudah ingatkan kedua OPD ini untuk mengusut kasus ini, jangan sampai terulang lagi, saya tidak mau ini terulang lagi,” kata dia.
Sebelumnya, Agus Santoso dan Setiawan bapak anak yang berprofesi sebagai sopir dan kenek asal Lampung dikeroyok oleh sejumlah orang di wisata Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Peristiwa yang dialami sopir dan kenek tersebut terjadi saat mereka membawa rombongan wisata ibu-ibu pengajian ke BKB pada Jumat (3/11/2023) sekira pukul 18.00 WIB.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka hingga dompet dan HP dibawa pelaku.
Kini kedua korban melaporkan peristiwa yang mereka alami ke Polrestabes Palembang, Sabtu (4/11/2023).
Kronologis Kejadian
Sore itu Agus dan Bagus sedang berada di bus sedang menunggu ibu-ibu pengajian.
Agus sempat berfoto-foto di BKB dan saat hendak menyimpan spanduk, ia datangi pria yang mengaku tukang parkir.
Pria tersebut kata dia datang untuk meminta rokok.
Pria itu sempat memaksa minta uang jika tidak diberi rokok.
Sehingga Agus memutuskan masuk ke bus dan mengambil dua batang rokok untuk pria tersebut.
“Tak lama dari kejadian itu datang lagi pria lain untuk minta rokok lagi,” kata Agus.
Lantaran rokok hanya tersisa dua batang, dia pun menolak memberikan rokok tersebut, sehingga terjadilah cekcok mulut.
“Rokok yang tadi dilemparkan ke muka, saya masih diam saja dan sabar. Saat saya turun dari mobil, mereka langsung menendang pinggang. Anak saya yang melihat kejadian itu, langsung turun dari mobil dan membela saya,” beber Agus.
Namun, sambungnya, anaknya langsung dikeroyok oleh kedua pria tersebut hingga mengalami luka robek di bibir.
Tak lama berselang, datang lagi rombongan pelaku lainnya yang ikut mengeroyok Agus dan Bagus.
Tak sekedar mengeroyok keduanya, para pelaku pun merampas dompet milik Agus yang berisikan uang tunai sebesar Rp 723 ribu dan satu unit handphone.
Sehingga, dia pun membuat laporan polisi dengan harapan pelaku cepat tertangkap.
“Saya luka di wajah, mata kiri kanan lebam, leher lecet dan sakit di bagian leher. Mereka juga mengambil dompet dan handphone Pak. Total kerugian saya Rp1,6 juta. Saya berharap para pelaku cepat tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,” katanya.
Sementara, laporan kedua korban telah diterima anggota piket SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor LP/B/2457/XI/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel dan akan segera dilimpahkan ke Sat Reskrim. (hst/sumber: sripoki.com)