OKI, oborsumatra.com – Warga di pelosok desa hanya berjarak puluhan kilometer dari pusat kota Kabupaten Ogan Komering Ilir masih ada yang kesulitan berkomunikasi menggunakan telpon hingga media sosial, pasalnya belum terjangkau jaringan telpon dan internet bahkan sinyal lemah alias Blank Spot.
Ketua Forum Kades Kecamatan Tanjung Lubuk Abdul Halif mengatakan, warga khususnya wilayah kami banyak yang mengeluhkan belum masuknya sinyal telepon maupun jaringan internet di tempat kami selama ini, Jumat, (03/02).
“Terkesan daerah kami ini sangat ketinggalan soal jaringan telepon dibanding daerah lain,” katanya.
Sambungnya, tidak adanya jaringan komunikasi telpon maupun internet di wilayah kami tentunya sangat merugikan, warga tidak bisa berkomunikasi dua arah dengan cepat seperti keperluan anak sekolah, kepentingan usaha hingga informasi informasi penting yang harus cepat disampaikan ke warga juga terhambat tentunya.
“Bahkan kecamatan hingga desa desa disekitar saja masih banyak yang sulit sinyal sama seperti kami, karena sinyal tidak ada,” terangnya.
Dibeberkan Halif, daerah kami tidak terjamah sinyal diantaranya desa Tanjung Merindu, Tanjung Harapan, Tanjung Beringin, Juk Dadak dan Pulau Gemantung Darat.
Lanjutnya, kami berharap kepada pihak terkait segera dibangun jaringan seluler dan internet hingga wilayah pelosok kami .
Siran (43) Warga Desa Tanjung Harapan mengaku, sudah bertahun tahun wilayah kami tidak tersentuh jaringan telpon dan internet, padahal seiring perkembangan zaman semua aktifitas yang kita lakukan saat ini berbasis teknologi jaringan internet.
“Daerah kami tertinggal dibanding wilayah lainnya, seharusnya komunikasi juga menjadi salah satu prioritas, sebab jaringan internet dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai sektor potensi desa khususnya daerah pelosok, yang bermuara pada peningkatan pelayanan masyarakat.
“Kami butuh jaringan telpon dan internet supaya bisa dirasa warga kami yang sangat besar manfaatnya, sehingga bisa menunjang aktifitas sekaligus mengkoneksikan antar daerah,” katanya.
Terpisah Wawensi (52) warga setempat berpofesi sebagai pengusaha sembako yang juga anggota salah satu Parpol mengaku, di daerah kami ini sangat kesulitan berkomunikasi dengan pihak lain, sinyal internet tidak ada.
“Menjalankan usaha di daerah kami cukup terhambat tidak bisa saling komunikasi dengan pelanggan, apalagi sebagai kader partai tentunya saat ini juga mengalami hambatan menghadapi pemilu mendatang, soalnya sebagian sistem yang digunakan menggunakan aplikasi internet tentunya akan sangat menyulitkan jika ingin mengetahui berbagai kegiatan terkait pemilu serta info terkini yang tengah berkembang,” tandasnya.