Siantar, OS – Kota Siantar, merupakan satu tempat daya tarik untuk transaksi di dunia perdagangan. Transaksi jual beli hasil bumi dari daerah lain, menjadi Kota Siantar sebagai pusatnya. Sehingga, untuk membangun daerah pusat perekonomian, Siantar butuh penataan agar setiap orang nyaman untuk beraktivitas.
Hal ini lah yang menjadi salah satu program yang akan dikerjakan Pasangan Asner Silalahi – Susanti Dewayani (PASTI) saat nantinya terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Siantar.
Asner Silalahi mengatakan, Siantar memerlukan pasar penyangga di pinggiran kota atau perbatasan dari segala arah pintu pintu masuk Kota Siantar. Seperti pasar penyangga yang dari jalur arah Kota Medan, arah Tanah Jawa, arah Parapat maupun Raya, Kabupaten Simalungun. Ini memerlukan adanya area bisnis. Langkah ini sebagai solusi penataan pasar sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas.
Pasar penyangga ini sangat perlu, mengingat Kota Siantar berada di dua pusat pertumbuhan ekonomi yakni Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Kabupaten Simalungun dan cukup dekat dengan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara.
Keberadaan jalan tol harus ditanggapi bijak karena membuat jarak tempuh lebih cepat. Dari Kuala Tanjung ke Siantar berjarak 42 Km dan Parapat sebagai pintu masuk Danau Toba ke Siantar berjarak 53 Km.
Jika jarak tempuh cepat maka banyak hal bisa ditawarkan kepada masyarakat luar khususnya yang tinggal di kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di atas.
“Kalau infrastruktur baik, jarak tempuhnya cepat, kemudian di Siantar ada berbagai kebutuhan hidup maka akan tumbuh geliat ekonomi,” terangnya, Senin (5/10) sembari menekankan bahwa kota ini harus mampu menawarkan hal-hal unik.
Asner Silalahi mengaku betapa pentingnya mengembalikan kejayaan Siantar seperti dulu, yang dikenal sebagai pusat perdagangan regional wilayah barat di Sumatera Utara. Jika penataan baik, lingkungan bersih dan sehat, tidak kumuh serta lalu lintas yang lancar, maka setiap orang akan datang melakukan aktivitas jual beli.
Dalam program kerjanya itu, Asner Silalahi mengatakan, warga akan lebih mudah menjangkau, termasuk orang yang sedang melintas. Tentu pasar penyangga ini menciptakan lapangan kerja baru.
“Dengan pasar penyangga maka lalu lintas angkutan lebih mudah ditata. Angkutan pedesaan bisa berhenti di pasar penyangga dan angkutan perkotaan juga bisa tertata. Tidak terjadi penumpukan di dua pasar saja,” katanya. (ndo)