Kayuagung, OborNusantara.com – Pemekaran Kabupaten Pantai Timur kembali menjadi isu sentral dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 2024. Pantai Timur, wilayah dengan potensi besar namun sering kali terpinggirkan, kini berada di garis depan perdebatan politik lokal.
Masyarakat di wilayah ini sudah lama menantikan pembentukan kabupaten baru yang dijanjikan berkali-kali setiap pemilu tiba. Namun, janji tersebut seringkali hanya berakhir sebagai angin lalu, tanpa ada langkah konkret yang dilakukan.
Kini, Partai Gelora OKI mempersembahkan pasangan H.M. Dja’far Shodiq dan Abdi Yanto (JADI) sebagai harapan baru bagi masyarakat Pantai Timur. Abdi Yanto, yang merupakan putra asli daerah Pantai Timur, dianggap sebagai sosok yang paling tepat untuk membawa perubahan yang selama ini diidamkan.
Syamsu Riadi, Ketua Partai Gelora OKI, dengan tegas menyatakan bahwa Abdi Yanto memiliki kemampuan dan komitmen yang lebih dari cukup untuk memimpin upaya pemekaran tersebut.
Menurut Syamsu, Abdi Yanto tidak hanya dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan masyarakat Pantai Timur, tetapi juga sebagai pemimpin yang memiliki visi besar untuk wilayah ini.
“Pemekaran bukan hanya janji kampanye bagi kami. Dengan Abdi Yanto sebagai wakil bupati, kami optimis proses pemekaran Kabupaten Pantai Timur dapat terealisasi dalam lima tahun mendatang,” ujar Syamsu Riadi, penuh keyakinan.
Kabupaten OKI, dengan luas wilayah mencapai 17.071,33 km² dan penduduk sekitar 772.742 jiwa, adalah salah satu kabupaten terbesar di Sumatera Selatan. Namun, dengan kepadatan penduduk hanya sekitar 45 orang per km², masih banyak potensi lahan yang belum terkelola secara optimal. Kondisi ini membuat pemekaran menjadi solusi yang paling tepat untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan dan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.
Pemekaran Kabupaten Pantai Timur tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan, tetapi juga untuk membuka peluang ekonomi baru yang selama ini belum tergarap dengan baik. Dengan adanya kabupaten baru, diharapkan akan muncul lebih banyak investasi yang masuk, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang selama ini menjadi andalan wilayah Pantai Timur.
Partai Gelora OKI bahkan mengusulkan pemekaran Kabupaten OKI menjadi tiga kabupaten sebagai upaya untuk mempercepat proses pembangunan. Dengan langkah ini, mereka yakin Kota Kayuagung dapat berkembang lebih cepat sebagai pusat ekonomi dan budaya baru di Sumatera Selatan. Kota ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, terutama dengan semakin dekatnya Kayuagung sebagai kota penyangga Palembang.
Pilkada OKI 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat Pantai Timur untuk memilih pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen terhadap pemekaran. Partai Gelora OKI percaya bahwa dengan dukungan penuh masyarakat, pasangan JADI mampu mewujudkan mimpi mereka.
Tantangan yang ada, mulai dari birokrasi hingga anggaran, memang besar, tetapi dengan komitmen kuat dari Abdi Yanto dan dukungan masyarakat, tantangan tersebut bisa diatasi.
“Pemekaran ini adalah langkah penting untuk masa depan Pantai Timur. Kami ingin masyarakat memahami bahwa pilihan mereka di Pilkada 2024 akan menentukan arah pembangunan di wilayah ini,” tegas Syamsu Riadi.
Pemekaran Kabupaten Pantai Timur adalah harapan besar yang kembali mengemuka di tengah persiapan Pilkada OKI 2024. Dengan pasangan H.M. Dja’far Shodiq-Abdi Yanto (JADI), masyarakat Pantai Timur memiliki harapan baru untuk melihat kabupaten baru yang lebih sejahtera dan terorganisir.
Dukungan masyarakat dan komitmen pemimpin menjadi kunci utama untuk mewujudkan mimpi ini. Pilkada OKI 2024 bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang menentukan arah masa depan Pantai Timur. (lid)