**Pungli SK Honorer Untuk Kepala Dinas**
Kayuagung, Oborsumatra.com
Kasus Dugaan penyimpangan anggaran Biaya Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Anggaran APBD dan APBN dari tahun 2018 hingga 2020 di Puskesmas Kecamatan Pangkalan Lanpam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kini mulai terendus bahkan menjadi perbincangan beberapa lembaga yang ada di kabupaten OKI.
Terungkapnya dugaan korupsi ini berawal dari pemberhentian tenaga honorer secara sepihak oleh Kepala Puskesmas Adi Sucipto, S.KM ketika menjabat jadi Kepala Puskesmas di Pangkalan Lanpam.
Sumber dari beberapa honorer mengatakan selain korupsi anggaran uang negara, Kepala Puskesmas tersebut telah memberhentikan mereka secara sepihak. “Kami sudah puluhan tahun bekerja sebagai honorer Puskesmas, kami diberhentikan secara sepihak. Setiap tahun kami dimintai uang antara Rp. 3.000.000 sampai Rp. 5.000.000,- pertahun untuk biaya pembuatan dan perpanjangan SK honor dengan mengatasnamakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI.
Kepala Puskesmas ini setiap tahun menerima tenaga honor sebanyak-banyaknya dan juga semaunya memberhentikan sepihak bila tidak membayar uang SK honor, ucap sumber.
Sementara salah seorang sumber di Puskesmas mengeluh dan mengatakan bahwa dana operasional mereka dipotong setiap ada pencairan baik itu dana BOK, JKN, BPJS dan dana kegiatan bidan desa tidak sepenuhnya terealisasi karena digunakan untuk kepentingan pribadi.
Wajar saja kegiatan Puskesmas Pangkalan Lanpam terhambat, karena dana Puskesmas telah habis digunakan untuk menyuap beberapa lembaga di OKI, ujar sumber.
Sumber mengatakan, Adi Sucipto saat ini telah dipindahkan menjadi Kepala Puskesmas Kecamatan Penangoan Duren, namun semua permasalahan yang terjadi di Pangkalan Lanpam juga terjadi di Puskesmas Penanggoan Duren karena salah seorang honorer di Puskesmas tersebut juga menjadi korban keganasan Adi Sucipto, ujar sumber.
Untuk menutupi semua permasalahan di Puskesmas tersebut terungkap bahwa beberapa lembaga telah disuap hingga ratusan juta. (Bukti terlampir)
Menurut sumber yang dipercaya membuat pengakuan kepada media ini dimana Adi Sucipto telah melakukan penyuapan kepada beberapa lembaga terkait
Ketika media ini mencoba untuk klarifikasi permasalahan ini kepada Adi Sucipto tidak berada di tempat, dan menurut staffnya sedang berada dirumah, namun ketika dihubungi melalui ponselnya dirinya membantah dan mengatakan dirinya sedang berada di Palembang, namun menurut pengakuannya pembuatan SK honor tersebut dilakukannya atas perintah Dinas kesehatan dan seluruhnya di setorkannya ke Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan, ketika dikonfirmasi hal ini membantah dan berusaha melakukan penyuapan terhadap media ini melalui staffnya AY namun ditolak namun karena media ini menolaknya kepala dinas tersebut langsung memblokir WA maupun nomor hp media ini.
Ketua LSM Pemantau Kinerja Pemerintah Indonesia (PKPI) untuk Sumatera Selatan Erwanto Jaya, SH mengatakan sangat menyayangkan kejadian tersebut dan permasalahan ini sudah dilayangkan kepada penegak hukum. (Theo)