Palembang, OborNusantara.com – Palembang, kota pempek yang sarat sejarah, kembali dihiasi semarak tradisi unik menjelang perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Telok abang, telur merah yang dihias dengan mainan warna-warni, kembali mencuri perhatian di jalan-jalan protokol kota ini.
Telok abang bukanlah sekadar telur rebus yang diberi pewarna makanan. Lebih dari itu, telok abang adalah simbol kreativitas dan semangat kemerdekaan yang membuncah. Mainan berbentuk kapal, pesawat, truk, hingga becak yang menyertai telok abang seolah menjadi miniatur Indonesia yang beragam dan kaya budaya.
Hiasan kertas origami atau kertas bermotif songket dan batik, serta bendera merah putih yang berkibar gagah, semakin menambah pesona telok abang. Tak heran, telok abang selalu menjadi incaran anak-anak maupun orang dewasa setiap menjelang 17 Agustus.
Salah satu pusat keramaian pedagang telok abang adalah Jalan Merdeka, tepat di depan Kantor Wali Kota Palembang. Sejak tanggal 2 Agustus, para pedagang telah menggelar lapak mereka, menjajakan telok abang dengan berbagai variasi bentuk dan ukuran.
Yuli, salah seorang pedagang telok abang di Jalan Merdeka, mengaku telah berjualan sejak awal Agustus. “Kalau dari Senin sampai Kamis jualannya dari sore orang pulang kerja, tapi Sabtu-Minggu dari pagi sampai malam,” ujarnya.
Mainan-mainan yang menghiasi telok abang didatangkan langsung dari perajin di Silaberanti, Kecamatan Jakabaring. Sementara untuk telok abangnya, Yuli membuatnya sendiri dengan penuh ketelatenan.
Meskipun penjualan telok abang mengalami fluktuasi setiap tahunnya, Yuli tetap optimistis. “Tahun ini insyaallah ramai penjualan telok abangnya,” ungkapnya penuh harap.
Yuli dan para pedagang telok abang lainnya biasanya berjualan hingga tanggal 17 Agustus. Menjelang Hari Kemerdekaan, jumlah pembeli biasanya meningkat pesat. Tak jarang, stok mainan cepat habis dan harus segera ditambah.
“Mendekati 17 Agustus biasanya pembeli Telok Abang mulai ramai dan nanti akan kita stok lagi bila mainannya habis,” pungkas Yuli.
Tradisi telok abang bukan sekadar ajang jual beli. Lebih dari itu, telok abang adalah warisan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan kemerdekaan di Palembang. Di tengah gempuran modernisasi, telok abang tetap eksis dan menjadi pengingat akan semangat perjuangan para pahlawan.
Semarak warna merah putih yang menghiasi telok abang seolah menjadi simbol semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Telok abang mengajarkan kita untuk menghargai keberagaman dan merayakan kemerdekaan dengan penuh suka cita.
Telok abang, tradisi unik yang telah mengakar di Palembang, kembali hadir menyemarakkan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Telur merah yang dihias dengan mainan warna-warni ini bukan sekadar jajanan, melainkan simbol kreativitas, semangat perjuangan, dan persatuan bangsa.
Semarak telok abang di Jalan Merdeka dan berbagai sudut kota Palembang menjadi bukti bahwa tradisi ini tetap lestari dan dicintai masyarakat. Telok abang bukan hanya tentang telur dan mainan, melainkan tentang semangat kemerdekaan yang terus berkobar di hati setiap warga negara Indonesia. ***