Sakit Hati Berujung Maut, Petugas Keamanan di Palembang Tewas Ditembak Rekan Kerja

Sakit Hati Berujung Maut, Petugas Keamanan di Palembang Tewas Ditembak Rekan Kerja
Sakit Hati Berujung Maut, Petugas Keamanan di Palembang Tewas Ditembak Rekan Kerja
banner 468x60

Palembang, OborNusantara.com – Tragedi memilukan terjadi di Jalan H Azhari, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Palembang, pada Senin (2/9/2024) siang. Seorang petugas keamanan bernama Nugroho alias Nunung (51) tewas ditembak oleh rekan kerjanya sendiri. Motif di balik aksi keji ini ternyata adalah sakit hati yang mendalam.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, mengungkapkan bahwa korban dan rekan-rekannya tengah memperjuangkan peningkatan kesejahteraan berupa insentif dari atasan mereka. Namun, pelaku justru membela atasan dan menentang tuntutan rekan-rekannya.

Bacaan Lainnya
banner 300250

“Pelaku ini adalah yang dituakan dari para petugas keamanan developer tersebut. Saat korban dan rekan-rekannya meminta peningkatan gaji, pelaku membela atasannya,” jelas Harryo.

Perbedaan pendapat ini memicu perdebatan sengit antara korban dan pelaku pada hari kejadian. Pembicaraan yang belum tuntas tersebut mengarah ke hal-hal yang tidak menyenangkan, membuat pelaku merasa sakit hati dan jengkel terhadap Nunung.

“Pembicaraan keduanya kemudian mengarah ke hal-hal yang tidak mengenakan hingga membuat pelaku sakit hati dan jengkel terhadap Nunung,” ungkap Harryo.

Pelaku kemudian pergi dan kembali mendatangi korban di TKP sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, Nunung sedang bersama rekan kerja lainnya. Tanpa basa-basi, pelaku melepaskan tembakan ke arah Nunung hingga tewas seketika.

“Pada akhirnya, pelaku kemudian mendatangi korban di TKP. Di sanalah, ia melakukan aksinya,” kata Harryo.

Usai melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri. Hingga saat ini, identitas pelaku masih dirahasiakan dan polisi masih melakukan pengejaran.

“Pelaku hingga kini sedang dalam proses pengejaran. Kami harap yang bersangkutan (pelaku) menyerahkan diri dengan baik-baik agar permasalahan hukumnya dapat segera tuntas,” tegas Harryo.

Mengenai kemungkinan keterlibatan atasan dalam kasus ini, Harryo menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.

“Belum tau (adanya keterlibatan atasan). Masih pendalaman lebih lanjut,” ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan forensik, diketahui bahwa korban tewas akibat dua luka tembak. Satu tembakan mengenai pipi dan tembus ke belakang kepala, sementara tembakan lainnya mengenai bagian tubuh lainnya. Selain luka tembak, tidak ditemukan luka lain pada tubuh korban.

Kasus penembakan ini menjadi pengingat akan pentingnya mengelola emosi dan menyelesaikan perselisihan dengan cara yang baik. Sakit hati yang dipendam dapat berujung pada tindakan destruktif yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Semoga kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. ***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *